http://jurnal.uit.ac.id/JFAF/issue/feedJurnal Food And Forest2019-11-07T16:47:02+07:00Dr. Harlina[email protected]Open Journal Systems<p>Jurnal Ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Indonesia Timur. Jurnal ini memuat kumpulan karya ilmiah dalam bidang ilmu Pertanian khususnya Kehutanan dan teknologi pangan, yang bersumber dari para pengajar, alumni, mahasiswa, dan masyarakat umum. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Juli dan bulan Januari.</p>http://jurnal.uit.ac.id/JFAF/article/view/374PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL DAN DAYA TERIMA KONSUMEN PADA MINUMAN INSTAN D’MAILA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE2019-11-07T16:47:00+07:00ainun ayu lestari[email protected]<p>Seiring dengan semakin meningkatnya penggunaan obat penambah stamina atau tonikum di kalangan masyarakat dari bahan kimia, maka perlu diimbangi dengan upaya pengembangan obat penambah stamina dari tumbuhan berkhasiat obat yang relatif lebih aman salah satunya dari kombinasi tiga tanaman yaitu daun ceremai, bunga rosella dan daun pandan wangi. Pengembangan potensi ketiga jenis tanaman tersebut sebagai penambah stamina ini sangat penting dilakukan penelitian untuk mengatasi kelelahan dan meningkatkan stamina tubuh akibat dari padatnya aktivitas manusia di era modern dalam memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi guna untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan informasi kandungan fenolik total, kadar air potensial serta daya terima konsumen pada minuman instan D’Maila, sehingga diharapkan dengan diharapkan dengan diversifikasi produk yang memiliki nilai farmakologis dan fisiologis untuk kesehatan dapat memberikan nilai tambah dan diikuti dengan peningkatan nilai ekonomis tiga komoditas tanaman tersebut yang dapat menjadikan minat petani dan masyarakat untuk mengembangkan tanaman-tanaman tersebut menjadi lebih besar baik pada aspek <em>on-farm</em> maupun <em>off-farm</em>. Metode yang digunakan yaitu pembuatan minuman herbal instan seduh, pengujian kadar air, organoleptik serta kadar fenolik total menggunakan Spektofometri UV-Visible. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar fenolik total yang ada pada minuman instan seduh D’Maila yang paling tinggi ada pada variabel A<sub>2</sub> = 0,17%. Kadar air minuman instan seduh D’Maila pada basis kering, yang paling tinggi adalah variabel A<sub>3 </sub>= 0.68%. Minuman instan seduh D’Maila disukai oleh konsumen dengan variabel A<sub>3</sub> yang berada dalam kategori suka.</p>2019-11-07T13:00:37+07:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.uit.ac.id/JFAF/article/view/372KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BARRU2019-11-07T16:47:01+07:00Darmawan Risal[email protected]<p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah terhadap peningkatan produksi padi di Kabupaten Barru. Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi Kecamatan di Kabupaten Barru, yaitu Kecamatan Barru dan Kecamatan Tanete Riaja yang berlangsung selama empat bulan terhitung dari bulan Desember 2015 sampai Maret 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan dan analisis deskriptif kualitatif selanjutnya dianalisis dengan model analisis isi (content analysis) dan analisis PAM (Policy Analysis Matrix). Konsistensi Kebijakan menunjukkan bahwa kebijakan Pemerintah Kabupaten Barru 2011-2015 dalam peningkatan produksi padi memiliki acuan konsistensi hanya 67%. Konsistensi antara kebijakan dengan program pertanian di dua kecamatan tidak seluruhnya ada keselarasan dengan kebijakan Dinas Pertanian dan Perkebunan. Hasil analisis yang terjabarkan dalam program hanya 75% sedangkan kebijakan dalam Renstra Dinas Pertanian dan Perkebunan yang tidak terjabarkan sebesar 25%. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah menunjukkan produksi yang cukup tinggi yang mencapai 37,01%. Pada pertanaman yang sama terjadi kekeringan ringan seluas 379 ha atau sebesar 15,05%. Sawah yang mengalami kekeringan sedang seluas 756 ha atau sebesar 30,03%. Indikator probabilitas usaha tani menunjukkan usahatani padi Kabupaten Barru memiliki keuntungan positif. Kondisi ini berarti usahatani pada Kabupaten Barru tetap memperoleh keuntungan sebesar 13,03 juta rupiah. Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah belum sepenuhnya mampu meningkatkan produksi padi di Kabupaten Barru.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em> </em></p>2019-11-07T15:10:31+07:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.uit.ac.id/JFAF/article/view/432PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA TABO-TABO TERHADAP PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) BALAI DIKLAT KEHUTANAN MAKASSAR2019-11-07T16:47:01+07:00yasir arafat[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan persepsi dan partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan masyarakat, (2) mendeskripsikan masalah yang dihadapi oleh KHDTK dan masyarakat terhadap program pemberdayaan, (3) mendeskripsikan keberadaan hubungan antara kondisi ekonomi sosial dengan persepsi dan partisipasi, (4) menggambarkan peran sosial pengelolaan hutan Eduaction dan Pelatihan dalam Program Pemberdayaan Masyarakat dan (5) menggambarkan harapan masyarakat tentang pendidikan dan pelatihan hutan. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Hutan untuk Tujuan Khusus (KHDTK) Tabo-Tabo di Kabupaten Bungoro Kabupaten Pangkep pada bulan Maret 2010 dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif dan kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa program pemberdayaan masyarakat termasuk dalam kategori sedang. Faktor sosial ekonomi tidak mempengaruhi persepsi masyarakat tentang program pemberdayaan yang diselenggarakan oleh BDK. Peran sosial BDK pada penduduk desa Tabo-Tabo adalah sebagai pendidik dan perantara. Masalah masyarakat pada People Empowement Program adalah tidak adanya tindak lanjut atas Program Pemberdayaan Rakyat yang telah dilakukan. Masalah BDK pada Program Pemberdayaan Masyarakat adalah kurangnya dana dan pola pikir pasif masyarakat. Harapan masyarakat terhadap BDK adalah melestarikan Pendidikan dan Hutan Traing, staf BDK harus berhenti memberikan rasa takut kepada masyarakat, pembangunan jalan menuju desa hulu harus dilanjutkan, dan air terjun di Hutan Pendidikan dan Pelatihan harus dikembangkan untuk tujuan pariwisata.</p>2019-11-07T15:21:24+07:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.uit.ac.id/JFAF/article/view/450UJI KARAKTERISTIK FISIK KERUPUK BEKATUL FISIK CHARACTERISTIK TEST OF BRAN CHIPS2019-11-07T16:47:01+07:00rosmiati rosmiati[email protected]<p>Petunjuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) cara pembuatan kerupuk bekatul, dan (2) hasil uji organoleptic dari bekatul menjadi kerupuk berdasarkan rasa, aroma, warna, dan kerenyahan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2017, di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia Timur Makassar. Prosedur Penelitian yaitu A1 – tepung Bekatul 10 gram + tepung tapioca 50 gram dan A2 = Tepung bekatul 100 gram + tepung terigu 50 gram. Pengujian dilakukan berdasarkan parameter pengamatan yaitu rasa, aroma, warna, dan kerenyahan yang diukur dengan uji organoleptic dari kerupuk bekatul. Data disajikan dalam bentuk diagram dan table kemudian dianaisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengolahan bekatul menjadi kerupuk yaitu melalui proses sangria, pencampuran bahan hingga menjadi adonan yang siap dibentuk kemudian dikukus dalam panic, didinginkan hingga keras agar dapat diris-iris seukuran kerupuk, dan setelah proses pengirisan, barulah dapat dijemur hingga kering. (2) Uji organoleptic berdasarkan rasa, aroma, warna, dan kerenyahan dengan menggunakan metode uji organoleptik, bahwa pencampuran tepung tapioca yang lebih baik berdasarkan rasa, aroma, dan kerenyahan, sedangkan dalam uji warna panelis memberikan nilai dengan jumlah rata-rata yang sama yaitu 2,5.</p>2019-11-07T16:15:52+07:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.uit.ac.id/JFAF/article/view/554PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KAWASAN TAMAN WISATA ALAM HUTAN LINDUNG PATTUNUANG ASUE KABUPATEN MAROS2019-11-07T16:47:01+07:00Agus Salim[email protected]<p style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap manfaat dan pemanfaatan kawasan Taman Wisata alam hutan lindung Pattunuang Asue di Kabupaten Maros. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara serta dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian. Responden yang diwawancarai adalah masyarakat yang berada disekitar kawasan Taman Wisata dan pengunjung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik penentuan sampel di ambil secara purposive (sengaja) sebanyak 20 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pendapatan sekaligus peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi para masyarakat sekitar lokasi Taman Wisata.</p>2019-11-07T16:37:54+07:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.uit.ac.id/JFAF/article/view/555SISTEM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT2019-11-07T16:47:01+07:00Adrayanti Sabar[email protected]<p style="text-align: justify;">Hutan rakyat merupakan salah satu modal pengelolaan sumber daya alam yang berdasarkan inisiatif masyarakat, ditunjuk untuk menghasilkan kayu dan komoditas ikutannya yang secara ekonomis bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan kesejahtraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengeloaan hutan rakyat di Dusun Ambabang, Desa Sepakuan, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa dan mengetahui seberapa pengaruh hutan rakyat tersebut terhadap pendapatan para petani. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai pada bulan Agustus 2016 di Dusun Ambabang, Desa Sepakuan, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan analisis data sistem pengelolaan hutan rakyat dan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan hutan rakyat di Dusun Ambabang, Desa Sepakuan yang dimulai dari pola dan jenis tanaman,pengadaan bibit, persiapan lahan, penanaman, dan sampai pada penjualan hasil hutan kayu rakyat.</p>2019-11-07T16:40:16+07:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.uit.ac.id/JFAF/article/view/556FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN HUTAN DI DESA AMUMA KABUPATEN YAHUKIMO PROVINSI PAPUA2019-11-07T16:47:01+07:00Agus Heluka[email protected]Asikin Muchtar[email protected]<p style="text-align: justify;">Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengelolaan hutan dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi masyarakat dalam pengelolaan hutan Desa Amuma Kecamatan Amuma Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua. Jumlah sampel sebanyak 32 kk dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Teknik pengumpulan data dilakukan pengamatan (<em>Observasi</em>) langsung dilapangan dan menggunakan dokumentasi. Penelitian menunjukkan pengelolaan hutan Desa Amuma Kecamatan Amuma Kabupaten Yahumimo meliputi penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan penjualan. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam pengelolaan hutan Desa Amuma Kecamatan Amuma Kabupaten Yahukimo adalah faktor sosial, ekonomi dan lingkungan.</p>2019-11-07T16:42:53+07:00##submission.copyrightStatement##