SEJARAH PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
SEJARAH PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
Abstract
ABSTRAK
Gerakan pembaruan di Indonesia muncul, tidak lepas dari proses perubahan alam pikiran tentang Islam yang terjadi. Terutama setelah terbukanya jalur komunikasi secara luas dengan negara-negara Timur Tengah yang merupakan pusat perkembangan Islam. Era pembaruan mulai muncul di Timur Tengah, termasuk Mesir kemudian berkembang ke Indonesia, baik secara individu maupun secara kelompok,di antaranya adalah K.H. Ahmad Dahlan dengan gerakan Muhammadiyah. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji tentang sejarah KH. Ahmad Dahlan, Muhammadiyah, dan Sejarah Pendidikan Muhammadiyah. Berdasarkan hasil kajian ini, maka dapat digambarkan bahwa (1) KH. Ahmad Dahlan berasal dari keluarga muslim tradisonal yang berdomisili di Kauman, sebuah kampung yang sangat religius di Yogyakarta. Silsilah keturunan beliau akan sampai kepada Maulana Malik Ibrahim, salah satu Walisongo yang berpengaruh di Jawa, bahkan merupakan wali pertama dan paling terkenal dari Walisongo. Menurut sebagian besar rakyat Indonesia, Walisongo diyakini sebagai keturunan Nabi Muhammad. Semasa kecilnya, Ahmad Dahlan tidak belajar di sekolah formal, tetapi ia diasuh oleh ayahnya di rumahnya. Kemudian beliau belajar kepada beberapa orang kyai dan Syekh.Lalu beliau melanjutkan pendidikannya di Mekkah danbertukar pikiran langsung dengan beberapa tokoh pembaharu Islam di sana.(2) Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta dengan tujuan untuk menghidupkan kembali ajaran agama Islam yang murni dan asli, yaitu al-Qur’an dan hadis, seperti yang diamanatkan oleh Rasulullah saw. Muhammadiyah mempunyai pengaruh yang besar dalam upaya pemberantasan takhayul, bid’ah dan khurafat. Dipilih nama “Muhammadiyah” dengan harapan para anggotanya dapat hidup beragama dan bermasyarakat sesuai dengan pribadi Nabi Muhammad saw. (3) Muhammadiyahtelah mendirikan lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi di berbagai daerah di Indonesia, baik berupa sekolah umum maupun yang berbentuk madrasah. K.H. Ahmad Dahlan melalui penalaran dan pemikirannya telah berhasil menjembatani dua system pendidikan pada masa penjajahan kolonial Belanda, yaitu system pendidikan umum di satu sisi dan sistem pendidikan agama di sisi lain. Konsep system pendidikan tersebut kemudian terimplementasikan dalam lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah yang tersebar di hampir seluruh tanah air Indonesia. Sistem pendidikan yang digagas oleh K.H. Ahmad Dahlan tersebut, telah memberikan dampak yang luar biasa bagi pengembangan system pendidikan di Indonesia.