PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM PERSPEKTIF AL GHAZALI

PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM PERSPEKTIF AL GHAZALI

  • mukti ali jarbi Universitas Indonesia Timur

Abstract

ABSTRAK

 

Menurut pandangan Al-Ghazali, Pendidikan akhlak meliputi perjalanan hidup dan hasil pemikiran beliau mengenai pendidikan akhlak. Akhlak tidak hanya kemampuan, perbuatan, dan pengetahuan semata. Akan tetapi, akhlak adalah upaya mengombinasikan diri manusia dengan kondisi jiwa yang siap melakukan hal-hal, dan hal tersebut harus konsisten delakukan sehingga suatu perbuatan yang dilakukan darinya tidak bersifat sementara, melainkan menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini banyak sekali tantangan yang berpotensi mengakibatkan tenggelamnya akhlak ummat Islam. Oleh karena itu, ummat Islam dituntut untuk memahami secara mendalam dan mengimplementasikan esensi dari pendidikan akhlak sesuai dengan pendidikan Islam. Metode kualitatif dipilih dalam proses pembuatan penelitian dan dalam bentuk penelitian kepustakaan. Pendidikan dan akhlak memiliki keterkaitan yang terlampau kuat, hal ini disebabkan insan yang paling sempurna adalah insan yang paling baik akhlaknya. Al-Ghazali mengatakan bahwa akhlak bukanlah pengetahuan tentang baik dan jahat, dan bukan juga pengalaman yang baik dan tidak baik, melainkan keadaan jiwa yang sehat serta beriman kepada Allah SAW. Pendidikan akhlak didapatkan melalui sikap mencontoh perilaku dan sifat nabi Muhammad SAW. Belajar mengenai akhlak dimulai dari beberapa tahap, yaitu pembersihan jiwa untuk menghindari perilaku tidak terpuji, pengembangan diri dengan perilaku yang mulia, dan hasil dari akhlak yang diteladani. Mulai melatih diri melaksanakan kegiatan yang baik merupakan cara yang paling dasar untuk meraih akhlak yang terpuji.

Published
2024-08-18
How to Cite
jarbi, mukti. (2024). PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM PERSPEKTIF AL GHAZALI. PENDAIS, 5(2), 127-142. Retrieved from https://jurnal.uit.ac.id/JPAIs/article/view/1426
Section
Articles