AKHLAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN AL-HADITS
AKHLAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN AL-HADITS
Abstract
ABSTRAK
Sekarang ini, negara-negara Islam, termasuk Indonesia mengalami gelombang dekadensi moral yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan arus informasi yang semakin meningkat dan mudah diakses. Hal itu terlihat dengan jelas dengan munculnya gaya hidup hedonis, seks bebas, pengunaan narkoba, dan judi online yang sudah menjadi tontonan biasa di kalangan masyarakat Indonesia. Sementara pembendungnya masih sangat lemah dan dengan konsep yang tidak jelas. Maka dari itu, diperlukan kajian khusus mengenai Akhlak dalam Perspektif al-Qur'an dan as-Sunnah. Tulisan ini bertujuan mengetahui hakikat akhlak dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, urgensi akhlak dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, serta objek akhlak dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Secara Bahasa, kata akhlaq berasal dari bahasa Arab. Kata akhlak merupakan jama' dari khuluq yang secara bahasa memiliki arti menaqdirkan, menciptakan, tabiat, kepribadian, harga diri, kebaikan, dan agama. Secara istilah, pengertin akhlak telah dikemukakan oleh para ulama’ dan pakar, di antaranya Imam al-Ghazali, Ibnu Maskawaih, Ahmad Amin, Ibrahim Anis, Muhammad bin Muhammad bin Abdurrazaq al Hasani, Al-Jurjani, dan Ibn A'syur. Dari beberapa pengertian akhlak secara istilah tersebut, maka penulis dapat simpulkan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang menjadi kebiasaan pada dirinya yang melahirkan perbuatan baik dan buruk berdasarkan perintah dan larangan Allal SWT. Jika sifat tersebut timbul dari perbuatan-perbuatan yang baik dan terpuji secara aqli dan syar’i, maka dinamakan akhlak yang baik dan jika ia timbul dari perbuatan-perbuatan yang jelek, maka dinamakanlah akhlak yang buruk. Adapun urgensi akhlak adalah akhlak sebagai misi Nabi Muhammad SAW., akhlak sebagai salah satu rukun dakwah para Rasul, akhlak sebagai barometer kemuliaan, akhlak sebagai pilar kebaikan, akhlak penyebab masuk syurga, akhlak sebagai pemberat timbangan amal, dan akhlak sebagai syafa'at. Sedangkan objek akhlak adalah akhlak kepada Allah SWT., akhlak kepada sesama manusia, dan akhlak kepada lingkungan. Implikasi dari kajian ini adalah bahwa kajian ini bukan hanya sekedar memahaminya saja, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana dapat mengimplementasikan akhlak tersebut dalam kehidupan nyata sesuai dengan petunjuk ajaran agama Islam yang termuat di dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW.