https://jurnal.uit.ac.id/MFN/issue/feedMajalah Farmasi Nasional2020-02-12T02:42:09+07:00Rahmawatimajalahfarmasi.uit@gmail.comOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;"><strong>Majalah Farmasi Nasional (MFN)</strong> merupakan jurnal ilmiah farmasi yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia Timur Makassar. Terbit sejak 2007 dengan <strong>p-ISSN 1829-9008.</strong> Jurnal MFN terbit dua kali setahun yaitu bulan Februari dan Agustus. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan kajian (review) dalam bidang farmakologi dan terapeutik.</p>https://jurnal.uit.ac.id/MFN/article/view/5UJI DAYA HAMBAT MADU HUTAN MURNI (MEI DEPURATUM) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS2020-02-12T02:42:07+07:00Muh. Yunus, S. Sos., M. Kes Nabbimuhyunusnabbi@gmail.comMutmainnah Abbasmutmainnahabbas@gmail.com<p>Madu <em>(Meidepuratum)</em> adalah cairan kental dan cairan alami yang dihasilkan oleh lebah madu (genus apis), yang berasal dari nektar bunga. Madu <em>(Meidepuratum) </em>memiliki sifat antimikroba atau antibakteri yang memiliki aktivitas senyawa antibakteri terutama pada bakteri gram positif. Sifat madu <em>(Meidepuratum)</em> sebagai antibakteri juga dapat mengeliminasi flora-flora normal dengan kadar yang berlebihan pada kulit dan mukosa tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk uji daya hambat madu hutan murni <em>(Meidepuratum)</em> dalam menghambat pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus</em><em>.</em> Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengatasi bakteri flora normal yang berubah menjadi bakteri patogen serta bakteri patogen itu sendiri dapat menggunakan madu yang memiliki kandungan antibakteri.</p>2019-02-28T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.uit.ac.id/MFN/article/view/110Ekstrak Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) Menurunkan Kadar Eosinofil Darah Pada Tikus Wistar Model Alergi2020-02-12T02:42:07+07:00Danus Hermawandr.danush63@gmail.comSiti Ma'rufahsiti.marufah@staff.uns.ac.idDiding Heri Prasetyodidinghapeuns@gmail.comJarot Subandonojrtsbdn@yahoo.com<p style="text-align: justify;"><span class="fontstyle0">Paparan alergen berupa ovalbumin pada tubuh secara berulang memicu terjadinya reaksi alergi. Alergi diperantarai oleh IgE yang terikat pada permukaan sel mast atau basophil dan menyebabkan dilepaskannya mediator kimia seperti bradikinin, histamin, prostaglandin yang memicu terjadinya inflamasi sistemik yang ditandai dengan peningkatan eosinofil darah. Peningkatan eosinofil darah dapat ditekan oleh asam kafeat, kuersetin, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak patikan kebo terhadap kadar eosinofil darah pada tikus Wistar model alergi. Subyek penelitian berupa 25 ekor tikus Wistar jantan dengan berat badan ± 200 gram dan berumur 6 minggu, dibagi dalam 5 kelompokyaitu: Kontrol (K), Alergi (A), ekstrak patikan kebo 10 mg/tikus/hari(P1), ekstrak patikan kebo 15 mg/tikus/hari (P2), ekstrak patikan kebo 20 mg/tikus/hari (P3). Kadar eosinofil darah pretes diukur hari ke-14 dan postes diukur setelah 28 hari perlakuan. Kadar eosinofil darah dianalisis dengan SPSS versi 23.0 menggunakan uji t berpasangan. Tingkat kemaknaan digunakan p<0,05. Kadar eosinofil darah tikus P1, P2, dan P3 lebih rendah secara bermakna dibanding tikus Alergi (p<0.05). Patikan kebo mampu menurunkan kadar eosinofil darah pada tikus Wistar model alergi.</span></p>2019-02-28T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.uit.ac.id/MFN/article/view/128Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Pepaya (Carica Papaya L.)Terhadap Propioni bacterium acnes2020-02-12T02:42:08+07:00Ariani Buangdewiisnaeni73@gmail.comDewi Isnaenidewiisnaeni73@gmail.comEka Nurhunaidadewiisnaeni73@gmail.com<p style="text-align: justify;">Telah dilakukan penelitian mengenai uji efektivitas antibakteri ekstrak kulit buah pepaya (Carica papaya L.) terhadap Propionibacterium acnes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak kulit buah pepaya yang paling efektif dalam menghambat Propionibacterium acnes. Kulit buah pepaya diekstraksi menggunakan etanol 96% dengan metode maserasi. Variasi konsentrasi ekstrak kulit buah pepaya yang digunakan adalah 0,5% b/v, 1,5% b/v dan 2,5%b/v, dengan kontrol negatif NaCMC 1% b/v dan kontrol positif clindamycin, kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 1x24 jam. Kemudian diuji daya hambatnya terhadap Propionibacterium acnes dengan menggunakan metode disk diffusion, berdasarkan hasil penelitian dan analisis data secara statistik menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan Newman Keuls didapatkan hasil ekstrak kulit buah pepaya 0,5% b/v, 1,5% b/v dan 2,5%b/v menunjukkan daya hambat yang signifikan, pada konsentrasi 2,5% b/v menunjukkan efektivitas antibakteri paling besar terhadap Propionibacterium acnes, tetapi masih lebih kecil dibandingkan dengan pemberian clindamycin sebagai kontrol positif.</p>2019-02-28T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.uit.ac.id/MFN/article/view/129Uji Efek Hepatotoksik Ekstrak Etanol Buah Takokak (Solanum torvum Swartz) Dengan Parameter Bilirubin Darah Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus)2020-02-12T02:42:08+07:00Samsidar Usmansamsidar27782@gmail.comFikifandry Fikifandrysamsidar27782@gmail.com<p style="text-align: justify;">Telah dilakukan penelitian tentang uji efek hepatotoksik ekstrak etanol buah takokak (Solanum torvum Swartz) dengan parameter bilirubin darah pada kelinci. Dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami efek hepatotoksik ekstrak etanol buah takokak dengan parameter bilirubin darah pada kelinci. Penelitian ini menggunakan 12 ekor kelinci yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok I diberi Na.CMC 1% b/v sebagai kontrol, kelompok II, III, dan IV diberi suspensi ekstrak etanol buah takokak dengan konsentrasi 4% b/v, 8% b/v dan 18% b/v selama 7 hari. Dan pada hari ke – 8 diukur kadar bilirubin darah pada kelinci. Hasil penelitian setelah dianalisis statistic menunjukan bahwa suspensi ekstrak etanol buah takokak dengan konsentrasi 4% b/v tidak berbeda nyata dengan kontrol, sedangkan pada konsentrasi suspensi ekstrak etanol buah takokak 8% b/v dan 16% b/v menunjukan kadar bilirubin rata-rata dalam darah kelinci sebesar 7,23 mg/dl dan 19,36 mg/dl yang dapat menyebabkan kerusakan hati pada kelinci.</p>2019-02-28T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.uit.ac.id/MFN/article/view/130Formulasi Dan Uji Efektivitas Sediaan Lotion Kombinasi Beras (Oryza sativa L) Dan Temulawak (Curcuma xanthorhizza Roxb)2020-02-12T02:42:08+07:00Munifah Wahyuddinmunifah.wahyuddin@uin-alauddin.ac.idAjeng Kurniatimunifah.wahyuddin@uin-alauddin.ac.idMuhammad Hafifuddin Nurwanmunifah.wahyuddin@uin-alauddin.ac.id<p style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk menformulasi sediaan lotion dari kombinasi beras (Oryza sativa L) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dan menentukan efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Propionebacterium acnes. Penelitian ini dibuat dalam tiga formulasi dengan kombinasi konsentrasi beras dan temulawak yaitu FI sebagai kontrol negatif, FII (10%+5%), FIII(15%+7,5%), FIV (20%+10%) dan FV sebagai kontrol positif. Pengukuran efektivitas sediaan dengan menggunakan metode sumuran. Hasil uji daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa zona hambatan rata-rata yang terbentuk untuk FI, FII, FIII,FIV dan FV berturut-turut adalah 7,23 mm, 11,83 mm, 13,03 mm dan 14,93mm dan 35,8 mm. Pada Propionibacterium acnes menunjukkan bahwa zona hambatan rata-rata yang terbentuk untuk FI, FII, FIII,FIV dan FV berturut-turut adalah adalah 6,37 mm, 10,77 mm, 11,93 mm, 14,57 mm dan 26,7 mm. Hasil uji analisis of variant (ANOVA) menunjukkan peningkatan diameter zona hambatan seiring kenaikan konsentrasi dimana FIV (20%+10%) memiliki nilai rata-rata zona hambat paling besar pada Stapyhlocaoccus aureus dan Propionibacterium acnes.</p>2019-02-28T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.uit.ac.id/MFN/article/view/131Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Susu Pembersih (Milk cleanser) Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Propionibacterium acne Penyebab Jerawat2020-02-12T02:42:09+07:00Ariyani Buangariyanibuang5@gmail.comSuherman Bince.suherman81@gmail.comAgung Ayu Gita Hayugita@gmail.com<p style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakterisediaan susu pembersih (Milk Cleanser) sari buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnepenyebab jerawat.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode difusi agar berlapis untukmenguji efek antibakteri dari sediaan formulasi milk cleanser sari buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)terhadap Propionibacterium acnepenyebab jerawat.Bahan uji dalam penelitian ini adalah berupa sediaan formulasi Milk Cleanser sari buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan menggunakan emulgator Novemer®, emulgator Tween 60 – Span 60, dan emulgator Tween 80 – Span 80. Hasil penelitian menunjukkan bahwasediaan susu pembersih (Milk Cleanser) sari buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki efektivitas dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnepenyebab jerawat. Sediaan susu pembersih(Milk Cleanser) sari buah Belimbing Wuluh menghasilkan rata-rata zona hambatan terhadap Propionibacterium acne yakni dengan emulgator Novemer®(Formula II) sebesar 11,70 mm, dengan emulgator Tween 60 – Span 60 (Formula III) sebesar 11,13 mm, dengan emulgator Tween 80 – Span 80 (Formula IV) sebesar 13,53 mm. Untuk kontrol positif (Formula V) sebesar 25,60 mm, kontrol negatif (Formula I) sebesar 8,36 mm.</p>2019-02-28T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.uit.ac.id/MFN/article/view/132Pengaruh Pemberian Alopurinol Tablet Dan Probenesid Tablet Terhadap Kadar Asam Urat Darah Kelinci Yang Diinduksi Kalium Oksonat2020-02-12T02:42:09+07:00Fardin FardinFardin.mila02@gmail.comRosdiana OnsiFardin.mila02@gmail.com<p style="text-align: justify;">Setiap manusia memiliki asam urat, karena asam urat merupakan substansi yang normal berada di dalam tubuh. Apabila kadarnya melebihi nilai batas normal dinamakan hiperurisemia. Hiperurisemia yang dibiarkan terus-menerus tanpa pengobatan akan menjadi gout. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh pemberian obat Allopurinol tablet dan Probenesid tablet terhadap penurunan kadar asam urat hewan uji kelinci yang di induksi dengan kalium oksonat secara intra peritoneal dan jus hati ayam secara peroral dengan menggunakan metode Fotometer. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 12 ekor kelinci jantan yang terbagi dalam 4 kelompok: (1) kontrol negatif yang hanya diberi Na.CMC 1% b/v; (2) Alopurinol kontrol positif (100 mg/1,5 kg bb); (3) Probenesid (500 mg/1,5 kg bb); (4) kombinasi Probenesid 500 mg/1,5 kg bb dan Alopurinol 100 mg/1,5 kg bb. Semua larutan uji diberikan secara per oral. Kadar asam urat darah diukur setiap interval waktu 30 menit selama 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi lebih berpengaruh bila dibandingkan pemberian tunggal dalam menurunkan kadar asam urat pada kelinci jantan. Berdasarkan hasil statistik uji anova desain blok sangat signifikan yaitu Fh 53,61 > 3,86 (α=0,05) dan Fh 53,61> 6,99 (α=0,01).</p>2019-02-28T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##