Hubungan Berat Badan Lahir dengan Kejadian Ruptur Perineum Persalinan Normal Pada Primigravida di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar

  • Andi Elis Universitas Indonesia timur
  • Andi Maryam Universitas Indonesia Timur

Abstrak

Robekan perineum terjadi pada kelahiran dengan berat badan bayi yang besar. Hal ini terjadi karena semakin besar berat badan bayi yang dilahirkan akan meningkatkan resiko terjadinya ruptur perineum karena perineum tidak cukup kuat menahan regangan kepala bayi dengan berat badan bayi yang besar, sehingga pada proses kelahiran bayi dengan berat badan bayi lahir yang besar sering terjadi ruptur perineum.Metode penelitian ini menggunakan survey analitik dengan ini cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan berat badan lahir dengan kejadian ruptur perineum persalinan normal pada primigravida di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 67 orang. Hipotesis di uji dengan Chi Square. Berdasarkan data yang diperoleh dari buku rekam medik persalinan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar. Data yang diambil diolah secara analisis dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang deisertai dengan penjelasannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan lahir resiko tinggi sebanyak 47 orang atau sebesar 70,1% sedangkan berat badan resiko rendah sebanyak 20 orang atau sebesar 29,9% sedangkan yang mengalami ruptur perineum sebanyak 53 orang atau sebesar 79,1% dan yang tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 14 orang atau sebesar 20,8%.

##submission.authorBiography##

##submission.authorWithAffiliation##

Robekan perineum terjadi pada kelahiran dengan berat badan bayi yang besar. Hal ini terjadi karena semakin besar berat badan bayi yang dilahirkan akan meningkatkan resiko terjadinya ruptur perineum karena perineum tidak cukup kuat menahan regangan kepala bayi dengan berat badan bayi yang besar, sehingga pada proses kelahiran bayi dengan berat badan bayi lahir yang besar sering terjadi ruptur perineum.Metode penelitian ini menggunakan survey analitik dengan ini cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan berat badan lahir dengan kejadian ruptur perineum persalinan normal pada primigravida di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 67 orang. Hipotesis di uji dengan Chi Square. Berdasarkan data yang diperoleh dari buku rekam medik persalinan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar. Data yang diambil diolah secara analisis dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang deisertai dengan penjelasannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan lahir resiko tinggi sebanyak 47 orang atau sebesar 70,1% sedangkan berat badan resiko rendah sebanyak 20 orang atau sebesar 29,9% sedangkan yang mengalami ruptur perineum sebanyak 53 orang atau sebesar 79,1% dan yang tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 14 orang atau sebesar 20,8%.

Diterbitkan
2019-07-13

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

##plugins.generic.recommendByAuthor.noMetric##