GAMBARAN KARAKTERISTIK PERSALINAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI PUSKESMAS YENDIDORIBIAK PERIODE JANUARI SAMPAI DENGAN APRIL 2016

  • Mutmainnah Mutmainnah Universitas Indonesia Timur
  • Darmayati Darmayati Universitas Indonesia Timur

Abstrak

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, Departemen Kesehatan pada periode 2005-2009 memprioritaskan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai urutan pertama dalam pembangunan kesehatan.Ketuban pecah dini (KPD) merupakan komplikasi kehamilan yang mempunyai peranan terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan janin faktor resiko Ketuban Pecah Dini, yaitu :Inkompetensiserviks , polihidramniom, riwayat KPD sebelumnya, kelainan atau kerusakan selaput ketuban, kehamilan kembar dan trauma. Dari uraian tersebut maka dirumuskan masalah bagaimana gambaran karakteristik kejadian Ketuban Pecah Dini menurut umur dan paritas ibu. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran karakteristik kejadian Ketuban Pecah Dini di Puskesmas Yendidori Periode Januari sampai dengan April 2016 Penelitian dilakukan di Puskesmas Yendidori pada bulan Juli 2016.Jenis penelitian bersifat deskriptif berdasarkan umur dan paritas ibu. Secara keseluruhan jumlah sampel sebanyak 5 orang dari 39 ibu melahirkan Hasil penelitian disimpulkan kejadian ketuban pecah dini lebih banyak terjadi pada umur ibu dengan risiko rendah (20-35 tahun) yaitu 3 orang (60 %), sedangkan pada umur ibu dengan risiko tinggi (< 20 dan > 35 tahun) hanya 2 orang (40 %) dari 5 h kejadian ketuban pecah dini. Frekuensi kejadian ketuban pecah dini berdasarkan paritas, lebih banyak terjadi pada paritas dengan risiko rendah yaitu 3 orang (60 %), sedangkan pada paritas dengan risiko tinggi hanya 2orang ( 40 %) dari 39 jumlah kejadian ketuban pecah dini.

Diterbitkan
2019-02-24

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

##plugins.generic.recommendByAuthor.noMetric##