FAKTOR RISIKO KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG KABUPATEN JENEPONTO
Abstrak
Retensio plasenta merupakan keadaan dimana plasenta belum lahir selama setengah jam setelah bayi lahir dengan prevalensi kejadian sekitar 16-17 % dari kasus perdarahan postpartum. Faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap kejadian retensio plasenta antara lain adalah pengeluaran plasenta tidak hati – hati, manajemen aktif kala III yang salah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun 2014. Jenis penelitian observasional dengan pendekatan case control study, menggunakan uji statistik OR dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan sampel untuk kelompok kasus dilakukan dengan cara purpossive sampling dan kontrol secara matching (pendidikan) dengan jumlah sampel keseluruhan 52 orang. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa umur (OR = 4,714; Lower-Upper limit = 1,266-17,561), paritas (OR = 4,200 ; Lower-Upper limit = 1,213-14,541), jarak kehamilan (OR = 3,600; Lower-Upper limit = 1,038-12,481), merupakan faktor risiko kejadian retensio plasenta. Kesimpulan bahwa umur, paritas dan jarak kehamilan merupakan faktor risiko terhadap kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun 2014. Oleh karena itu disarankan perlunya ditingkatkan penyuluhan tentang penyebab terjadinya retensio plasenta oleh tenaga kesehatan khususnya bidan untuk mencegah terjadinya perdarahan dan kematian ibu saat melahirkan.