Uji Efek Hepatotoksik Ekstrak Etanol Buah Takokak (Solanum torvum Swartz) Dengan Parameter Bilirubin Darah Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus)
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang uji efek hepatotoksik ekstrak etanol buah takokak (Solanum torvum Swartz) dengan parameter bilirubin darah pada kelinci. Dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami efek hepatotoksik ekstrak etanol buah takokak dengan parameter bilirubin darah pada kelinci. Penelitian ini menggunakan 12 ekor kelinci yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok I diberi Na.CMC 1% b/v sebagai kontrol, kelompok II, III, dan IV diberi suspensi ekstrak etanol buah takokak dengan konsentrasi 4% b/v, 8% b/v dan 18% b/v selama 7 hari. Dan pada hari ke – 8 diukur kadar bilirubin darah pada kelinci. Hasil penelitian setelah dianalisis statistic menunjukan bahwa suspensi ekstrak etanol buah takokak dengan konsentrasi 4% b/v tidak berbeda nyata dengan kontrol, sedangkan pada konsentrasi suspensi ekstrak etanol buah takokak 8% b/v dan 16% b/v menunjukan kadar bilirubin rata-rata dalam darah kelinci sebesar 7,23 mg/dl dan 19,36 mg/dl yang dapat menyebabkan kerusakan hati pada kelinci.
References
Baradero, M., Dayrit, M.W., dan Siswadi, Y. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Hati. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. Hal. 5 – 9.
Bastiansyah, E. 2008. Panduan Lengkap Membaca Hasil Tes Kesehatan. Penebar Plus : Jakarta. Hal. 53 – 55.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarta. Hal 65, 96, 401.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1986. Sediaan Galenika. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarta. Hal. 4 – 30.
Kusuma, R.H. 20120. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Takokak (Solanum torvum Swartz). Skripsi Sarjana Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian IPB : Bogor.
Malole, M.B.M., dan Pramono, C.S.U. 1989. Penggunaan Hewan – Hewan Percobaan di Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendreral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB : Bogor. Hal. 62 – 65.
Mitchell., Kumar., Abbas., dan Fausto. 2006. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Robbins & Cotran, Edisi 7. Terjemahan oleh Hartono, A. 2009. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. Hal. 509 – 515.
Muhlisah, F. 2007. Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Penerbit Swadaya : Depok. Hal. 3 – 4
Rukmana, R. 1994. Bertanam Terung. Kanisius : Jakarta.
Sari, W., Indrawati L., dan Djing O.G. 2008. Care Your Self Hapatitis. Jakarta : Penerbit Penebar Plus, 27 – 30.
Sloane, S. 1994. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Terjemahan oleh Widyastuti, P. 2004. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta Hal. 291.
Smith, B., John, V. Sc., dan Mankoewidjojo, S. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. UI-Press. Hal 54.
Speiecher C.E., dan Smith, J.W. 1996. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif. Penerbit buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Thomas A.N.S. 2007. Tanaman Obat Tradisional 2. Penerbit kanisius : Yogyakarta. Hal, 9 – 10.
Uliyah, M., dan Hidayat, A.A.A. 2008. Keterampilan Praktik Klinik Untuk Keperwatan Edisi 2. Penerbit Salemba Medika : Jakarta.
Wiryawowidagdo S., dan Sitanggang M. 2002. Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi, dan Kolestrol. PT Agromedia Pustaka : Jakarta. Hal. 66.Wijayakusuma, H.M.H. 2008. Tumpas Hepatitis dengan Ramuan Herbal. Pustaka Bunda : Jakarta. Hal 1 – 2.
Winarto, W.P., dan Tim Lentera. 2004. Memanfaatkan Tanaman sayur Untuk Mengatasi aneka Penyakit. Agromedia :Jakarta. Hal. 49-50