UJI EFEK HIPNOTIK EKSTRAK ETANOL SAWI LANGIT (Vernonia cinerea L.) TERHADAP MENCIT
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang Uji Efek Hipnotik Ekstrak Etanol Sawi Langit (Vernonia cinerea L.) Terhadap Mencit. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efek hipnotik ekstrak etanol Sawi Langit (Vernonia cinerea L.) dengan beberapa konsentrasi (2% b/v, 4% b/v dan 6% b/v), dibandingkan efek fenobarbital terhadap mencit jantan. Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan. Tiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Kelompok I diberikan Na. CMC 1% sebagai kontrol. Kelompok II, III, IV, dan V diberi Ekstrak Sawi Langit dengan konsentrasi 2% b/v, 4% b/v, dan 6% b/v dan kelompok v diberi Fenobarbital 0,012% secara oral dengan takaran 1 ml/30 g berat badan. Setelah itu, mencit ditempatkan pada posisi menggantung pada alat rang, diamati saat masing-masing mencit mulai menunjukkan efek hipnotik, yaitu ketika mencit terjatuh dari alat rang dan dicatat waktu yang diperlukan mencit untuk mempertahankan daya cengkramnya pada alat rang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ekstrak etanol Sawi Langit (Vernonia cinerea L.) konsentrasi2% b/v tidak menimbulkan efek hipnotik terhadap mencit jantan.ekstrak etanol Sawi Langit 4% b/v dan 6% b/v menunjukkan efek hipnotik tetapi potensinya lebih kecil dibanding suspensi fenobarbital.
References
Dalimartha, S., 2006, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, Trubus Agriwidya, Jakarta, 1-6.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta
Departemen Kesehatan RI., 2001, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid II, Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan, Jakarta, 143-144.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 1986, Sediaan Galenik, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta. Hal 8-9
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 1989, Vademekum Bahan Obat Alam, Jakarta, 1-3.Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 1978, Materia Medika Indonesia, Jilid II, Ditjen POM RI, Jakarta, 36-41.
Ganiswarna, G, S., 1995, Farmakologi dan Terapi, edisi 4, Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 124-147.
Guyton dan Hall., 1996, Fisiologi Kedokteran, edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 945-950.
Guyton, A, C., 1990, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 499-506.
Gisvold and Wilson., 1999, Kimia Farmasi dan Medisinal Organik, edisi 8, Terjemahan, 350-368.
Hembing, H, M., 2001, Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia, Rempah, Rimpang dan Umbi, Jilid II, Penerbit Milenia Popiler, Jakarta, 34-43.
Mutschler, E., 1991, Dinamika Obat, edisi 5, Penerbit Institut Tekhnologi Bandung , Bandung, 164-176.
Malole, P., 1989, Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan di Laboratorium, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor, halaman 94-97.
Steenis, C.G. G. J., 2002, Flora, Cetakan Ketujuh PT. Pra Divya Paramitha, Jakarta, Hal 294
Tjay. T. H., dan Rahardjo, K., 2002. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek Samping, Edisi IV. Jakarta, Hal 357-369