UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL JAMUR RAYAP (Termitomyces albuminosus (Berk.) Heim.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis

  • Fardin Fardin Universitas Indonesia Timur
  • Citra Wulan Universitas Indonesia Timur
Keywords: Aktifitas, Antibakteri, Ekstrak, Jamur Rayap, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis

Abstract

Telah dilakukan penelitian Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Jamur Rayap (Termitomyces albuminosus (Berk.) Hei) Terhadap Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis, dengan tujuan untuk Menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak metanol jamur Rayap (Termitomyces albuminosus (Berk.) Hei) terhadap Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai aktivitas antibakteri dari ekstrak metanol jamur Rayap terhadap Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis. Penelitian dilakukan dengan metode difusi, menggunakan pencadang silinder besi berdiameter dalam 6 mm dan diameter luar 8 mm, dengan masa inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 oC. Ada 5 konsentrasi yang diuji yaitu 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% b/v. Pada penelitian ini digunakan pembanding yaitu Tetrasiklin HCl sebagai kontrol positif dan air suling steril sebagai kontrol negatif. Dari kedua bakteri yang digunakan, memperlihatkan daya hambat yang paling besaryaitu bakteri uji Staphylococcus aureus. Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan analisis variansi pengukuran diameter zona hambatan ekstrak metanol Jamur Rayap (Termitomyces albuminosus (Berk.) antara Staphylococcus aureus dengan Bacillus subtillis berbeda nyata baik pada taraf 5% dan pada taraf 1%.

References

Agus. G.TK, 2002. Budi daya jamur konsumsi. Agromedia pustaka. Jakarta.
Bonang, GK, E. S. (Eds) 1982, Mikrobiologi Kedokteran, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta, Hal 8-11, 71, 77
Djarijah. N, 2001. Budidaya jamur kuping pembibitan dan pemeliharaan. Kanirus. Yogyakarta.
Dwijoseputro, D.,1990, Dasar-dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta. Hal 36-37
Departeman Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta
Departeman Kesehatan Republik Indonesia, 1986, Sediaan Galenik, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta
Djide.N, 2003 Mikrobiologi Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar, hal. 108
Ganiswarna, S. G., 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, Bagian Farmakologi FK UI, Jakarta
Jawetz, Z, E, Melnick, J.L Adelberg, E.A, 1998. Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, Edisi 16 Terjemahan Gerard Bonang E.G.C Penerbit Buku Kedokteran Jakarta, Halaman 143 – 149.
Joergenson, J., 1997, Performance Standard For Antimicrobial Disk Susceptibility, Hal 5-6
Ma’rifin, H., 1983, Peranan Farmakologi Dalam Pengembangan Obat Tradisional, Risalah Simposivy Penelitian Tumbuhan III, Fakultas Farmasi, UGM, Yogyakarta
Merck, D., 1994, Mikrobiologi Manual, PT. E, Merck, Germani hal 123
Parjimo. H dan Andoko. A., 2007. Budi daya jamur. Agro media pustaka. Jakarta.
Prapansa I., Dkk, 2003, Khasiat dan Manfaat Sambiloto Raja Pahit Penakluk Aneka Penyakit, Penerbit Agromedia Pustaka. Hal 21
Siswanto, W,J., 1997, Penanganan Hasil Panen Tanaman Obat Komersial, Trubus Agriwidya, Jakarta. Hal 3Http://id. Isamicfinder,.or.id/.,2007. Atasi kangker dengan jamur. Sky net. Makassar
Wijayakusuma,. H., 1990, Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia, Jilid IV, Pustaka Kartini, Jakarta, Hal
Published
2016-08-30
How to Cite
Fardin, F., & Wulan, C. (2016). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL JAMUR RAYAP (Termitomyces albuminosus (Berk.) Heim.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis. Majalah Farmasi Nasional, 13(2), 46-54. Retrieved from https://jurnal.uit.ac.id/MFN/article/view/140

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.